Rabu, 12 Agustus 2009
Bagi kalian yang mempunyai laptop/ notebook, mungkin tips ini akan sedikit membantu dalam penggunaan baterai laptop yang tepat. Perlu diketahui bahwa komponen dari laptop yang mudah rusak akibat salah pemakaian adalah terletak pada baterai. Penggunaan baterai yang kurang benar akan menyebabkan umur baterai menjadi pendek, berkurangnya kapasitas baterai secara drastis, bahkan ada pula yang sampai bisa meledakkan laptop gara2 baterai ini.
Jika baterai laptop sampai rusak seperti yang disebutkan di atas, barulah kita menyesal, kenapa kemarin2 melakukan kesalahan dalam menggunakan baterai laptop. Padahal harga dari baterai laptop ini bisa dibilang ga murah, bahkan ada yang mencapai harga sepertiga dari harga laptop.
Untuk itu, bagi kalian yang baru aja menggunakan laptop ataupun belum mengalami kerusakan baterai laptop, belum terlambat untuk sedikit meluangkan waktu untuk mencoba tips berikut.
MEMORY EFFECT BATERAI
Di baterai berjenis lithium-based (tipe baterai Laptop) ini, efek memori baterai (Memory Effect) merupakan mitos, hanya berlaku untuk baterai yang lebih tua berbasis Niquel. Jadi penggunaan daya baterai sampai habis sama sekali kemudian dilanjutkan dengan mengisi (charging) baterai laptop adalah tidak benar dan bahkan berbahaya.
Baterai lithium dapat diisi kapanpun yang diinginkan, mengingat bahwa baterai jenis ini benar-benar tidak ada efek negatif dalam kinerjanya.
APAKAH BATERAI HARUS DILEPAS KETIKA MENGGUNAKAN LISTRIK A/C?
Mungkin bisa iya atau tidak. Setelah baterai terisi penuh dan listrik A/C masih terpasang pada laptop adalah tidak berbahaya, karena segera setelah tingkat pengisian daya baterai mencapai 100%, baterai akan berhenti menerima pengisian energi dan energi ini langsung dilewatkan untuk sistem pasokan daya laptop.
Namun ada beberapa faktor yang harus diperhatikan ketika baterai masih menempel di soketnya saat laptop terpasang pada sumber listrik A/C, yaitu:
- Dalam penggunaan normal, jika laptop tidak terlalu panas (CPU dan Hard Disk sekitar 40ºC s/d 50ºC) baterai harus tetap di socket laptop;
- Dalam intensif penggunaan yang mengarah kepada sejumlah besar panas yang dihasilkan (misal Games, suhu di atas 60ºC) maka baterai harus dilepas dari soket laptop untuk mencegah pemanasan yang tidak diinginkan karena panas adalah musuh besar baterai lithium.
SIKLUS PEMAKAIAN DAN PENGISIAN BATERAI
Pemakaian habis daya baterai (sampai laptop mati sendiri, 0%) harus dihindari, karena ini sangat memberatkan kinerja baterai dan bahkan dapat menimbulkan kerusakan.
Dianjurkan untuk melakukan pemakaian parsial/bertahap sampai dengan tingkat kapasitas yang tersisa 20 ~ 30% dan sering diisi, bukannya melakukan pemakaian sampai habis lantas diikuti dengan pengisian penuh.
KALIBRASI BATERAI
Baterai laptop memiliki sensor pengukur kapasitas yang memungkinkan kita untuk mengetahui dengan tepat jumlah energi yang tersimpan. Namun, karena siklus pengisian / pemakaian, sensor ini cenderung tidak akurat lagi dan perlu dikalibrasi.
Beberapa BIOS laptop telah menambahkan fungsi untuk mengkalibrasi kembali sensor baterai ini, yang sebenarnya tidak lebih dari pengosongan lengkap diikuti oleh pengisian penuh.
Jadi untuk mengkalibrasi sensor baterai ini, setiap 30 siklus pemakaian, harus dilakukan pengosongan baterai secara non-stop, diikuti pengisian secara non-stop.
Sensor yang tidak akurat dapat mengarah pada fakta bahwa kapasitas baterai berada pada nilai-nilai yang salah. Bisa saja baterai melaporkan masih memiliki kapasitas 10% padahal sebenarnya memiliki nilai yang jauh lebih rendah, dan ini bisa menyebabkan laptop mendadak mati secara tak terduga.
CARA MELAKUKAN KALIBRASI BATERAI
Metode yang paling tepat untuk melakukan kalibrasi baterai adalah dengan melakukan satu kali discharge penuh (dari kapasitas 100% menjadi sekitar 3%) kemudian diikuti pengisian penuh baterai.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Isi/charging baterai sampai kapasitas maksimum (100%);
2. Saat terisi penuh, biarkan baterai “istirahat” dengan listrik A/C masih terpasang selama 2 jam atau lebih. Anda dapat menggunakan laptop biasanya dalam periode ini;
3. Masuk ke menu di Control Panel >> Power Options dan seting hibernasi otomatis untuk hibernate laptop ketika kapasitas baterai mencapai 3%;
4. Cabut listrik A/C, biarkan laptop menyala menggunakan baterai, non-stop, sampai hibernate sendiri. Anda dapat menggunakan laptop ini seperti biasa dalam periode ini.
5. Ketika laptop hibernasi sepenuhnya, biarkan laptop dalam kondisi hibernasi selama 5 jam atau bahkan lebih;
6. Pasang listrik A/C ke laptop untuk melakukan pengisian penuh baterai secara non-stop hingga kapasitas maksimum (100%). Jangan menggunakan laptop dulu sampai baterai terisi penuh;
7. Proses kalibrasi baterai telah selesai.
Nah, semoga dengan sedikit penjelasan di atas, kalian bisa menggunakan baterai laptop dengan tepat, yang pada akhirnya bisa memperpanjang umur dari baterai.
Tips Menggunakan Baterai Laptop Yang Tepat
Bagi kalian yang mempunyai laptop/ notebook, mungkin tips ini akan sedikit membantu dalam penggunaan baterai laptop yang tepat. Perlu diketahui bahwa komponen dari laptop yang mudah rusak akibat salah pemakaian adalah terletak pada baterai. Penggunaan baterai yang kurang benar akan menyebabkan umur baterai menjadi pendek, berkurangnya kapasitas baterai secara drastis, bahkan ada pula yang sampai bisa meledakkan laptop gara2 baterai ini.
Jika baterai laptop sampai rusak seperti yang disebutkan di atas, barulah kita menyesal, kenapa kemarin2 melakukan kesalahan dalam menggunakan baterai laptop. Padahal harga dari baterai laptop ini bisa dibilang ga murah, bahkan ada yang mencapai harga sepertiga dari harga laptop.
Untuk itu, bagi kalian yang baru aja menggunakan laptop ataupun belum mengalami kerusakan baterai laptop, belum terlambat untuk sedikit meluangkan waktu untuk mencoba tips berikut.
MEMORY EFFECT BATERAI
Di baterai berjenis lithium-based (tipe baterai Laptop) ini, efek memori baterai (Memory Effect) merupakan mitos, hanya berlaku untuk baterai yang lebih tua berbasis Niquel. Jadi penggunaan daya baterai sampai habis sama sekali kemudian dilanjutkan dengan mengisi (charging) baterai laptop adalah tidak benar dan bahkan berbahaya.
Baterai lithium dapat diisi kapanpun yang diinginkan, mengingat bahwa baterai jenis ini benar-benar tidak ada efek negatif dalam kinerjanya.
APAKAH BATERAI HARUS DILEPAS KETIKA MENGGUNAKAN LISTRIK A/C?
Mungkin bisa iya atau tidak. Setelah baterai terisi penuh dan listrik A/C masih terpasang pada laptop adalah tidak berbahaya, karena segera setelah tingkat pengisian daya baterai mencapai 100%, baterai akan berhenti menerima pengisian energi dan energi ini langsung dilewatkan untuk sistem pasokan daya laptop.
Namun ada beberapa faktor yang harus diperhatikan ketika baterai masih menempel di soketnya saat laptop terpasang pada sumber listrik A/C, yaitu:
- Dalam penggunaan normal, jika laptop tidak terlalu panas (CPU dan Hard Disk sekitar 40ºC s/d 50ºC) baterai harus tetap di socket laptop;
- Dalam intensif penggunaan yang mengarah kepada sejumlah besar panas yang dihasilkan (misal Games, suhu di atas 60ºC) maka baterai harus dilepas dari soket laptop untuk mencegah pemanasan yang tidak diinginkan karena panas adalah musuh besar baterai lithium.
SIKLUS PEMAKAIAN DAN PENGISIAN BATERAI
Pemakaian habis daya baterai (sampai laptop mati sendiri, 0%) harus dihindari, karena ini sangat memberatkan kinerja baterai dan bahkan dapat menimbulkan kerusakan.
Dianjurkan untuk melakukan pemakaian parsial/bertahap sampai dengan tingkat kapasitas yang tersisa 20 ~ 30% dan sering diisi, bukannya melakukan pemakaian sampai habis lantas diikuti dengan pengisian penuh.
KALIBRASI BATERAI
Baterai laptop memiliki sensor pengukur kapasitas yang memungkinkan kita untuk mengetahui dengan tepat jumlah energi yang tersimpan. Namun, karena siklus pengisian / pemakaian, sensor ini cenderung tidak akurat lagi dan perlu dikalibrasi.
Beberapa BIOS laptop telah menambahkan fungsi untuk mengkalibrasi kembali sensor baterai ini, yang sebenarnya tidak lebih dari pengosongan lengkap diikuti oleh pengisian penuh.
Jadi untuk mengkalibrasi sensor baterai ini, setiap 30 siklus pemakaian, harus dilakukan pengosongan baterai secara non-stop, diikuti pengisian secara non-stop.
Sensor yang tidak akurat dapat mengarah pada fakta bahwa kapasitas baterai berada pada nilai-nilai yang salah. Bisa saja baterai melaporkan masih memiliki kapasitas 10% padahal sebenarnya memiliki nilai yang jauh lebih rendah, dan ini bisa menyebabkan laptop mendadak mati secara tak terduga.
CARA MELAKUKAN KALIBRASI BATERAI
Metode yang paling tepat untuk melakukan kalibrasi baterai adalah dengan melakukan satu kali discharge penuh (dari kapasitas 100% menjadi sekitar 3%) kemudian diikuti pengisian penuh baterai.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Isi/charging baterai sampai kapasitas maksimum (100%);
2. Saat terisi penuh, biarkan baterai “istirahat” dengan listrik A/C masih terpasang selama 2 jam atau lebih. Anda dapat menggunakan laptop biasanya dalam periode ini;
3. Masuk ke menu di Control Panel >> Power Options dan seting hibernasi otomatis untuk hibernate laptop ketika kapasitas baterai mencapai 3%;
4. Cabut listrik A/C, biarkan laptop menyala menggunakan baterai, non-stop, sampai hibernate sendiri. Anda dapat menggunakan laptop ini seperti biasa dalam periode ini.
5. Ketika laptop hibernasi sepenuhnya, biarkan laptop dalam kondisi hibernasi selama 5 jam atau bahkan lebih;
6. Pasang listrik A/C ke laptop untuk melakukan pengisian penuh baterai secara non-stop hingga kapasitas maksimum (100%). Jangan menggunakan laptop dulu sampai baterai terisi penuh;
7. Proses kalibrasi baterai telah selesai.
Nah, semoga dengan sedikit penjelasan di atas, kalian bisa menggunakan baterai laptop dengan tepat, yang pada akhirnya bisa memperpanjang umur dari baterai.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar